Pulau Penyengat Riau, Menteri Sandi: Harus Jadi Pusat Studi Budaya Melayu Islam Sedunia

KEPOINPROPERTI.COM, TANJUNG PINANG – Pulau Penyengat, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, memiliki peran yang sangat penting terkait dengan kerajaan Riau–Lingga–Johor–Pahang dan kerajaan Riau–Lingga terutama pada abad ke-18.

Tidak heran bila hingga saat ini, Pulau tersebut masih menjadi destinasi andalan wisatawan mancanegara yang berasal dari Singapura, Malaysia, hingga Brunei Darussalam untuk mendalami budaya Melayu.

Karena itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berupaya menjadikan Desa Wisata Pulau Penyengat sebagai Pusat Studi Budaya Melayu Islam Sedunia. Sehingga, kemasyhurannya dapat lebih luas lagi.

Secara kebetulan, Pulau Penyengat masuk dalam 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang digelar Kemenparekraf, pada Sabtu 29 Juli 2023.

“Untuk itu saya Insyaallah akan mengembangkan salah satunya adalah memberikan fasilitasi melalui Kemendikbud Ristek untuk berbagai intervensi kebijakan termasuk juga untuk menjadi Pusat Studi Budaya Melayu Islam sedunia,” kata Menteri Sandi.

Baca juga: Menteri Sandiaga Uno Dukung Dayung Jelajah Nusantara di Pulau Flores

Sebagai pulau yang pernah menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Riau-Lingga, Pulau Penyengat masih mempertahankan struktur, bangunan bersejarah dan makam pembesar kerajaan yang tersebar di sekeliling Pulau Penyengat.

Wisata religi merupakan salah satu aktivitas wisata yang dapat dilakukan di Pulau Penyengat. Selain itu wisatawan dapat melakukan perjalanan ke masa lalu dengan mengunjungi berbagai bangunan peninggalan sejarah dan mengambil pelajaran bagi masa kini.

Beberapa peninggalan bersejarah yang masih terjaga diantaranya Masjid Raya Sultan Riau yang terbuat dari putih telur, makam-makam para raja, makam dari pahlawan nasional Raja Ali Haji, kompleks Istana Kantor hingga benteng pertahanan di Bukit Kursi.

Menparekraf Sandiaga tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk mengunjungi Masjid Raya Sultan Riau bersama dengan Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad dan Walikota Tanjung Pinang, Rahma.

Sambutan masyarakat juga sangat meriah dan memberikan apresiasi yang luar biasa terhadap ajang ADWI 2023. “Saya akan dorong terus dan karena sudah menjadi bagian dari ADWI. Ini menjadi kewajiban pemerintah pusat juga untuk bersama-sama berkolaborasi,” cetusnya.

Nanti, sambung Sandiaga, Kementerian berencana menambahkan dunia usaha yang akan diundang untuk ikut membangun kebersamaan di Desa Wisata Pulau Penyengat.

“Karena target kita adalah penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru dan disini (Pulau Penyengat) 2.400 masyarakatnya kita harapkan bisa meningkat kesejahteraannya,” ujarnya.

Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Ansar Ahmad menambahkan, ada beberapa hal yang perlu dibenahi di Desa Wisata Pulau Penyengat. Diantaranya terkait pilot project sepeda listrik yang akan dihadirkan di Desa Wisata Pulau Penyengat. Dimana jalan sekitaran desa ada beberapa titik yang menanjak. Hal ini perlu ditindak lebih lanjut agar fasilitas ini dapat berjalan secara optimal.

“Selain itu kita juga akan tambahkan lampu gemerlap di Penyengat ini. Supaya Penyengat tidak hanya dikunjungi orang di siang hari tapi juga di malam hari,” katanya.

“Insyaallah pelan-pelan kita akan dorong Pulau Penyengat ini bukan hanya menjadi kawasan wisata andalan tetapi kawasan multifungsi seperti kawasan zero carbon, kawasan heritage, kawasan wisata religi, kemudian wisata menulis,” tutur Ansar.

Kemudian, sejarah kerajaan di masa lalu kekuatan para pejuang Pulau Penyengat ini karena tulisan pena-nya, makanya muncul Gurindam Dua Belas dan banyak sekali kitab-kitab andalan yang sudah diamankan dan mulai kita digitalisasi supaya tidak rusak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *