KEPOINPROPERTI.COM – Meski hingga kini baru mecapai sebesar 14,11 persen, tapi upaya pemenuhan target bauran energi terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025 terus dilakukan Pemerintah.
Executive Director Institute for Essential Service Reform (IESR) Fabby Tumiwa menilai, target bauran EBT tersebut bisa saja tercapai jika pemerintah menggencarkan proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap.
“Kalau PLTS atap digeber mungkin (bauran EBT) bisa mencapai 23%, plus ada penambahan dari sisi penggunaan biomassa kalau bisa ditingkatkan 10% atau 5% sesuai dengan target PLN. Jadi kuncinya di situ,” kata Fabby.
Untuk itu, ATW Solar, sebuah brand solusi tenaga surya melakukan ekspansi ke Bali pada 27 September 2023 ini. Di Pulau Dewata, ATW Solar menggandeng sebuah perusahaan yang berpengalaman di bidang property dan membangun brand baru “Solar Energi Dewata” (SED).
Director ATW Solar, Chairiman mengatakan ATW Solar dan Solar Energi Dewata memiliki visi yang sama dalam mengembangkan green energy. Karena itu keduanya sepakat membangun brand yang kuat untuk ekspasi ATW Solar di Pulau Dewata.
Kolaborasi tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Kerjasama (PKS) antara kedua perusahaan energi terbarukan pada 27 September 2023, yang bertepatan dengan ulang tahun ATW Solar ke-6.
“Kerjasama ini diharapkan bisa memberikan solusi bagi semua orang termasuk masyarakat Bali yang ingin beralih ke energi terbarukan,” ujarnya usai PKS, di Pertokoan Kunti Plaza Jl. Kunti I, Seminyak, Kuta, Bali.
Chairiman menuturkan, visi besar ATW Solar adalah untuk menghadirkan solusi energi dengan prinsip Affordability (keterjangkauan), Trustworthy (terpercaya), dan Warranty (jaminan), membuat perusahaan ini lebih mementingkan kualitas produk yang dipasarkan.
“Karena itu, kami bertekad terus berjuang untuk membuat “Semua Orang Mandiri Energi”. Kami tidak berhenti di persebaran Kota besar seperti di Jakarta, Bandung dan Surabaya saja, karena itu kami hadir disini, di Bali,” ujarnya.
Menurut dia, ATW Solar dan SED akan menyasar ke hampir seluruh segmen pasar di Bali. Keduanya bertekad untuk membuka semua market property baik residential, commercial sampai industrial.
“Solar panel dapat di pasarkan ke B2B dan B2C, terutama di Bali banyak villa dan perumahan yang sudah mulai memikirkan konsep “sustainable living” dengan menggunakan barang-barang green energy,” jelasnya.
ATW Solar merupakan perusahaan solusi tenaga surya yang berdiri sejak 2017 yang menawarkan pemasangan panel surya atap. Perkembangan perusahaan ini cukup mocer. Dalam tempo tiga tahun, ATW Solar telah memasang sekitar 20 Megawatt-peak sistem panel surya, mulai dari skala perumahan, bisnis, hingga industri. “Untuk residensial, instalasi yang dilakukan ATW Solar juga telah mencapai jumlah 3000 unit rumah,” jelasnya.
Pihaknya percaya akan pertumbuhan dan masa depan energi terbarukan di Indonesia. Apalagi dengan dukungan pemerintah yang sangat besar. Dukungan itu ditunjukan lewat pemasangan panel surya di kantor instansi pemerintah dan industri
Contohnya, pemasangan panel surya di setiap kantor PLN dan SPBU (hijau). “Ini sebagai pionir dan teladan untuk penggunaan Energi Terbarukan di masyarakat,” ujarnya.
Adapun target awal ATW Solar dan SED di Bali adalah membangun awareness mengenai energi terbarukan. Untuk memperluas jangkauan, ke depan pihaknya akan menjalin kerjasama dengan asosiasi penggerak energi terbarukan.
“Kami bertekad membangun brand yang kuat di industry energi terbarukan terntunya dengan memberikan produk dan service terbaik. Di Bali target awal kami adalah tentunya pemasangan Panel Surya untuk klien Residential dan Villa sebagai pilot project di tahun pertama,” ungkap Chairiman.
Direktur Utama Solar Energi Dewata Bagus Wahyudi menambahkan, terjadinya perubahan mendorong minat perseroan untuk mengembangkan bisnis yang berdampak langsung terhadap perbaikan lingkungan. “Pulau Bali sebagai pusat pariwisata dan berkumpulnya world citizen, memiliki peluang yang besar terhadap pengembangan Energi Terbarukan,” katanya.
Dimana, sambung Bagus, banyak masyarakat dan stakeholder pariwisata yang mulai sadar akan pentingnya melakukan perubahan demi Bumi yang lebih baik di masa depan. Untuk itu, diperlukan adalah edukasi dan penetrasi market karena teknologi Panel Surya.
Menurut Bagus, meski sudah ada bertahun-tahun serta banyak orang yang belum paham dan menggap cost material masih tinggi tetapi sesungguhnya saat ini harga Panel Surya sudah lebih terjangkau dibandingkan 10 – 20 tahun lalu.
“Kami melihat ATW sebagai perusahaan yang memiliki kapasitas dan komitmen untuk pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Sehingga tanpa ragu kami memutuskan untuk bekerja sama dengan ATW Solar,” pungkas Agus.