Sebagai Kekuatan Budaya dan Atraksi Wisata, Tradisi ‘Tepung Tawar’ Harus Dilestarikan

KEPOINPROPERTI.COM, TANJUNG PINANG – Tradisi ‘Tepuk Tepung Tawar’ yang merupakan upacara adat Melayu Riau peninggalan raja-raja terdahulu sarat dengan kearifan budaya. Dalam prakteknya, tradisi ini mengandung banyak sekali manfaat mulai dari doa yang baik sampai dengan pantun maupun gurindam.

Tradisi ini biasanya dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas terkabulnya satu keinginan atau usaha. Penaburan “tepung tawar” diiringi dengan doa dan lantunan ayat-ayat suci Alquran. “Ini merupakan kegiatan baik dan harus terus kita lestarikan,” ujar Menparekraf Sandiaga, usai mengikuti prosesi tradisi “Tepung Tawar” di Desa Wisata Pulau Penyengat, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Sabtu, 29 Juli 2023.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno melakukan prosesi ‘tepung tawar’ di Balai Adat Indra Perkasa yang merupakan salah satu bangunan peninggalan sejarah di Pulau Penyengat. Desa Wisata Pulau Penyengat sendiri, masuk dalam 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.

Baca juga: HEKRAFNAS Jadi “Lebaran” Para Pelaku Ekonomi Kreatif Indonesia

Tepung Tawar merupakan salah satu tradisi adat khas Melayu dengan kearifan budaya yang tinggi dan dapat menjadi salah satu unggulan daya tarik wisata. “Jadi ini harus kita pastikan dilestarikan yang merupakan bagian dari pada wisata edukasi,” tegasSandiaga.

Sekretaris Lembaga Adat Melayu Provinsi Kepulauan Riau sekaligus Ketua Dewan Masjid Penyengat, Raja Al Hafiz, menjelaskan bahwa ada sejumlah bahan untuk melakukan prosesi ‘tepung tawar’ ini. Diantaranya beras kunyit, beras putih, beras bertih, dan air tepung tawar. Ada juga daun gandarusa, daun cuang-cuang, serta daun ribu-ribu.

“Jadi beras yang telah dicuci lalu dikasih serbuk kunyit, jadi beras kunyit. Ada juga padi yang digoreng, keluar seperti kembang, ada lagi air diberi beras sejuk lalu diramu. Maknanya itu memberikan doa, doa akan tamu selamat,” kata Raja Al Hafiz.

Al Hafiz menjelaskan bahan-bahan tersebut juga mengandung makna. Seperti, beras kunyit yang melambangkan agar diberikan kemurahan rezeki, beras putih melambangkan kesucian, air tepung tawar melambangkan penyejuk hati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *