STAI Siliwangi Gelar Diskusi, Sigit: Pengembangan Pertanian Garut Perlu Penguatan Kebijakan Pemkab

KEPOINPROPERTI.COM, GARUT – Penguatan kebijakan pembangunan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) merupakan prasarat mutlak dalam pengembangan sektor pertanian sehingga mampu menggerakkan roda perekonomian daerah.

Penguatan kebijakan dimaksud meliputi regulasi, pendidikan ketrampilan, kemudahan penyediaan faktor input, peningkatan produktivitas, dan penanganan pasca panen. Kemudian, penataan penanganan rantai pasok komoditas pertanian juga penting untuk ditata rapi.

“Sehingga, perhatian dan keseriusan semua pihak terkait terfokus pada tujuan utama, yaitu pengembangan kawasan,” kata Sigit Iko Sugondo, Praktisi Pemberdayaan Masyarakat, dalam diskusi “Menguatkan Peran Sektor Pertanian dalam Perekonomian Kabupaten Garut”, di STAI Siliwangi Garut, Rabu, 3 Agustus 2023.

Menurut Sigit, sektor pertanian menjadi andalan dalam mengerakkan roda perekonomian Kabupaten Garut, Jawa Barat. Daerah yang termasyhur dengan kudapan “Dodol”-nya itu hingga dewasa ini masih unggul dalam memproduksi berbagai jenis komiditi seperti sayuran, jagung, dan padi.

Dimana, hasil pertaniannya tidak hanya untuk lokal tetapi juga memasok kebutuhan pasar Jakarta dan kota-kota besar di Pulau Jawa. “Namun, amat disayangkan pengembangan sektor pertanian di Kabupaten Garut masih menghadapi banyak tantangan seperti rencana industrialisasi oleh Pemkab,” ujarnya.

Baca juga: Indonesia – Inggris Teken Kesepakatan Penentuan Harga Karbon

Akibatnya, sambung Sigit, pembukaan kran investasi oleh Pemkab Garut bagi pendirian sejumlah pabrik skala besar serta eskpasni pengembang perumahan yang bertambah masif semakin mengancam ketersediaan lahan pertanian terutama persawahan produktif milik masyarakat.

Kini, alih fungsi lahan pertanian menjadi bangunan pabrik dan perumahan adalah fenomena keseharian masyarakat. “Selain alih fungsi lahan, petani juga kerap mengalami kendala ketersediaan pupuk, produktivitas, pemasaran hasil, dan regenerasi petani,” ibuhnya.

Penyuluh Muda Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Aden Kurniawan menyampaikan, selama ini isu startegis kebijakan pertanian di Garut batu meliputi regenerasi petani, modernisasi pertanian, pengembangan kawasan pertanian, aplikasi pertanian regenratif, dan ketahanan pangan.

Foto Bersama: Pembicara dan peserta diskusi “Pengembangan Pertanian Garut” berfoto bersama. (Foto; kepoinproperti.com/Pool/Istimewa)

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Podok Pesantren (Pontren) Kementerian Agama Kabupaten Garut, Muharom mengungkapkan, dengan UU Pesantren, yang memacu peran pemberdayaan masyarakat khususnya petani, memungkinkan pesantren dapat mendorong pengembabgan komoditas unggulan khas Garut.

“Akibat alih fungsi lahan, saat ini banyak lahan pertanian yang termasuk kawasan konservasi. Karena itu, masyarakat memerlukan teknik bertani yang bijak,” saran Muharom.

Baca juga: BNI-Boom Motorist Shop Card Percepat Pertumbuhan Bisnis dan Ekosistem Digital Para Motorist

Pembicara lain, Syawaludin, Pelaku Pertanian Organik menambahkan, pengembangan pertanian organik menjadi salah satu solusi untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat petani di Kabupaten Garut.

“Meskipun tidak mudah mengubah pola budidaya masyarakat namun pertanian organik memiliki banyak keunggulan yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Antara lain, biaya produksi rendah, kualitas tanah dapat diperbaiki, dan hasil produksi lebih banyak,” ungkapnya.

Diskusi yang diinisasi Fakultas Perbankan Syariah STAI Siliwangi tersebut juga menghadirkan narasumber lain, Aden Kurniawan, SST., MP, Dinas Pertanian Kabupaten Garut; Syawaludin, Pelaku pertanian organik; dan Muharom, Kasi Pontren Kemenag Kabupaten Garut.

Kegiatan sharing ide itu dihadiri oleh sekitar 30 peserta yang berasal dari kalangan akademisi, pemerintahan, praktisi, dan kelompok swadaya masyarakat tani seperti Lumbung Bumi dan LMDH.

Dalam sambutannya, Ketua STAI Siliwangi, Illa Susanti menyampaikan, kampus pimpiannnya sebagai lembaga pendidikan tinggi berbasis pesantren di Kabupaten Garut wajib berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah terutama menyiapkan generasi terdidik.

Untuk itu, meskipun tidak memiliki Program Studi (Prodi) khusus pertanian namun STAI Siliwangi diharapkan dapat memberikan solusi terhadap kendala pembiayaan di sektor pertanian. “Kami memiliki Prodi Perbankan syariah. Melaui Prodi ini kami turut berkontribusi dalam pengembangan sektor pertanian di Kabupaten Garut,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *